Powered By Blogger

Kamis, 05 Mei 2011

DINAMIKA ORGANISASI

“DINAMIKA ORGANISASI”
·         Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip. Di dalam sebuah organisasi tentu akan terjadi suatu dinamika dimana menuntut perhatian pengurus dan anggotanya. letak pada konflik yang sering timbul di suatu organisasi, karena dalam kenyataannya konflik tidak selamanya bersifat destruktif akan tetapi akan mampu meningkatkan produktifitas suatu organisasi apabila dapat di atasi dan dikelola dengan baik.
Dalam hal ini suatu organisasi dapat dikelompokan sebagai mekanisme suatu struktur susunan, yang mengarah dalam suatu aspek pembentukan suatu system,dimana system tersebut dalam dijalani dalam suatu kelompok yang disebut kelompok organisasi,dinamika organisasi dapat tercipta dari adanya suatu badan yang membangu serta menyusun sebuah system organisasi, seiring dengan perkembangan zaman dinamika organisasi mengalami berbagai perubahan, yang inti dan tujuannya sama, yaitu ingin menciptakan suatu system organisasi yang solid,dengan berbagai tujuan dari sebuah organisasi itu sendiri.

·                     DINAMIKA KONFLIK
Konflik biasanya timbul dalam organisasi sebagai hasil adanya masalah-masalah komunikasi, hubungan pribadi, atau struktur organisasi. Karakteristik-karakteristik kepribadian tertentu, seperti otoriter atau dogmatis juga dapat menimbulkan konflik. Arti konflik banyak dikacaukan dengan banyaknya definisi dan konsepsi yang saling berbeda. Pada hakekatnya konfilk dapat didefinisikan sebagai segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua atau lebih pihak. Konflik Organisasi (organizational conflict) adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya- sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai dan persepsi.
·                      JENIS & SUMBER KONFLIK 
Jenis-jenis konflik di kelompokkan sebagai berikut:
1.    Konflik dalam diri individu Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.keingina tersebut timbul karena adanya ketidak puasan yang terjadi dalam diri setiap individu,dan dipicu adanya silang pendapat antara satu dengan yang lain.
2.    Konflik antar individu dalam organisasi yang sama karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.disamping itu konflik ini merupakan suatu berntuk ragam pemikiran seseorang yang ingin berkuasa mutlak dalam suatu organisai tersebut.
3.    Konflik antar individu dan kelompok seringkali berhubungan dengan cara individumenghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, permasalahan ini merupakan permasalahan pemikiran masing – masing individu dalam menghadapi tekanan,baik dari dalam suatu organisasi, maupun dari luar dalam pelaksanaan organisasi tersebut.
4.    Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.peningkatan taraf kesenjangan sikap dari masing – masing instansi terkait.
5.    Konflik antar organisasi konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.yang umum terjadi dalam setiap organisasi manapun.

Sumber-sumber Konflik:
a.   Kebutuhanuntuk membagi(sumber daya-sumber daya) yang terbatas.
b.   Perbedaan-perbedaandalam berbagaitujuan.
c.    Salingketergantungan kegiatan-kegiatankerja.
d.   Perbedaannilai-nilai atau persepsi.
e.   Kemandirian organisasional.
f.     Gaya-gayaindividual.
Konflik organisasional timbul karena beberapa sumbernya, dan berbagai sumber utama konflik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a.    Kebutuhan untuk membagi sumber daya- sumber daya yang terbatas
b.    Perbedaab-perbedaan dalam berbagai tujuan
c.    Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja
d.     Perbedaan nilai-nilai atau persepsi
e.     Kemenduaan organisasional
f.      Gaya-gaya individual



·                     STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK 
Mengendalikan konflik berarti menjaga tingkat konflik yang kondusif bagi perkembangan organisasi sehingga dapat berfungsi untuk menjamin efektivitas dan dinamika organisasi yang optimal. Namun bila konflik telah terlalu besar dan disfungsional, maka perlu diturunkan intensitasnya, antara lain dengan cara:

1. Mempertegas atau menciptakan tujuan bersama. Perlunya dikembangkan tujuan kolektif di        antara dua atau lebih unit kerja yang dirasakan bersama dan tidak bisa dicapai suatu unit

   kerja saja.
2. Meminimalkan kondisi ketidak-tergantungan. Menghindari terjadinya eksklusivisme diatara        unit-unit kerja melalui kerjasama yang sinergis serta membentuk koordinator dari dua atau

   lebih unit kerja.
3. Memperbesar sumber-sumber organisasi seperti : menambah fasilitas kerja, tenaga serta        anggaran sehingga mencukupi kebutuhan semua unit kerja.
4. Membentuk forum bersama untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah bersama.            Pihak-pihak yang berselisih membahas sebab-sebab konflik dan memecahkan

   permasalanhannya atas dasar kepentingan yang sama.
5. Membentuk sistem banding, dimana konflik diselesaikan melalui saluran banding yang akan      mendengarkan dan membuat keputusan.
6. Pelembagaan kewenangan formal, sehingga wewenang yang dimiliki oleh atasan atas pihak-    pihak yang berkonflik dapat mengambil keputusan untuk menyelesaikan perselisihan.
7. Meningkatkan intensitas interaksi antar unit-unit kerja, dengan demikian diharapkan makin         sering pihak-pihak berkomunikasi dan berinteraksi, makin besar pula kemungkinan untuk

    memahami kepentingan satu sama lain sehingga dapat mempermudah kerjasama.
8. Me-redesign kriteria evaluasi dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran prestasi yang           dianggap adil dan acceptable dalam menilai kemampuan, promosi dan balas jasa.
·                     MOTIVASI
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi merupakan hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku yang tampak.

Motivasi merupakan masalah yang kompleks dalam organisasi karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi adalah berbeda-beda. Dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula.
Motivasi dapat ditimbulkan baik oleh faktor internal maupun eksternal tergantung darimana suatu kegiatan dimulai.

Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internal. Begitu juga dalam suatu organisasi, setiap individu akan mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda dan unik.
 
·                     TEORI MOTIVASI 
A. TeoriX dan teori Y Mc Gregor.
Anggapan-anggapanyang mendasari teori X :
1.Rata-rata para pekerja itu malas, tidaksukabekerjadan akan menghindarinyabila dapat.
2.Karenapada dasarnya pekerja tidaksukabekerja, maka harus dipaksa, dikendalikan, dipelakukan denganhukuman, dan diarahkan untukpencapaiantujuan organisasi.
3.Rata-rata para pekerja lebih senangdibimbing, berusaha menghindari tanggung-jawab, mempunyai ambisi yang kecil, keamanan drinya di atas segala-galanya.

Anggapan-anggapan yang mendasari teori Y :
1.Usaha phisik dan mental yang dilakukan manusia dalam bekerja adalah kodrat manusia, sama halnya dengan bermain atau beristirahat.
2. Rata-rata manusia bersedia belajar, dalam kondisi yang layak, tidak hanya menerima tetapi mencari tanggung-jawab.
3. Ada kemampuan yang besar dalam kecerdikan, kreativitas dan dayaimajinasi untuk memecahkan masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh karyawan.
4. Pengendalian ekstern dan hukuman bukan satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan organiasasi.
5. Keterikatan pada tujuan organisasi adalah fungsi penghargaan yang diterima karena prestasinya dalam pencapaian tujuan itu.
6. Organisasi seharusnya memberikan kemungkinan orang untuk mewujudkan potensinya, dan tidak hanya digunakan sebagian.

B.TeoriHirarki Kebutuhan Maslow
Menurut Maslow ada 5 kebutuhan dasar manusia yang membentuk hirarki kebutuhan, yaitu :
a.Kebutuhan Fisiologis
b.Kebutuhan Keamanan
c.Kebutuhan Sosial
d.Kebutuhan Penghargaan
e.Kebutuhan Aktualisasi Diri

C. TeoriMotivasi Berprestasi Mc Clelland

Menurut Mc Clelland, seseorang dianggap mempunyai motivasi prestasi yang tinggi, apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik dari pada yang lain dalam banyak situasi.

Mc Clelland memusatkan perhatiannya pada tiga kebutuhan manusia yaitu :
1. Kebutuhan Prestasi
2. Kebutuhan Afiliasi
3. Kebutuhan Kekuasaan.

D.Teori Motivasi Dua Faktor Herzberg

MOTIVASI/KESIMPULAN
Kebiasaan selama ini dimana konflik ditempatkan dalam destructive zone perlu direformasi kedalam dinamis zone. Konflik yang bersifat positif harus dimanage secara cerdas, tepat dan profesional. Sehingga ada peningkatan performance dan dinamika organisasi. Akhirnya konflik bisa didesign sebagai “mesin” dinamika organisasi Adanya konflik jangan dianggap sebagai suatu kemunduran tapi bisa dianggap sebagai dinamika organisasi dan juga agar organisasi tidak menjadi stagnan. Dan yang lebih penting lagi untuk belajar bersama dari adanya konflik tersebut, dengan konflik menjadikan anggota maju dalam berpikir, maju dalam wawasan, maju dalam wacana dan bisa menghargai beda pendapat. Dan yang terakhir agar organisasi bisa menjadi “hidup”. Pelaku konflik tidak dianggap sebagai musuh, pelaku konflik jangan dianggap sebagai perusak organisasi tapi harus ditempatkan sebagai motor dinamika organisasi.pendataan akan suatu pemikiran dan perumusan masalah ada baiknya ditampung dalam berbagai aspek kebutuhan individu untuk berfikir, memunculkan kembali motivasi gemilang dari organisasi lain yang diterapkan dalam organisasi tersebut,setiap dinamika organisasi sama dengan dinamika kehidupan yang kita jalani, semakin banyaknya kebersamaan untuk berfikir maju,semakin besarnya peluang keberhasilan yang akan terjadi, karna kembali lagi dalam konsep kehidupan manusia, bahwa manusia adalah mahluk social, yang saling ketergantungan satu sama lain, dan tak luput dari kesalahan, maka untuk menutupi suatu kesalahan tersebut perlu adanya peran serta suatu kelompok yang dibentuk dari setiap organisasi yang terbentuk



Tidak ada komentar:

Posting Komentar